Pemerintah Nagekeo menetapkan hari ini bagi peresmian RSUD Aeramo, persis bersamaan dengan Hari Ulang Tahun, lahirnya kabupaten Nagekeo sebelas tahun lalu, tepatnya 8 Desember 2016.
Pembangungan RSUD Aerama (IGD) dimulai tahun 2007, menyusul pembangunan jalan masuk, tembok pengaman, urugan dan gorong-gorong (tahun 2008), UPL/UKL untuk analisis dampak lingkungannya tahun 2009, lalu penambahan urugan dan pembangunan lobby, lantai 2, dan klinik infeksius pada 2010 dan diselesaikan di tahun 2011.
Tahun 2012, penyelesaian bangunan IGD. Pada tahun 2013, tidak ada kegiatan pembangunan sama sekali karena tak ada anggaran. Pada tahun 2014, RSUD Aerama mendapat dana cukup besar untuk DED, radiologi, rawat Inap, dan dapur.
Pada 2015, dilanjutkan pembangunan dapur, Lantai 2 IGD, radiologi dan bangun baru loundry, gedung KIA dan ruang operasi (ICCU).
Idealnya rumah sakit layak beroperasi butuh dana paling sedikit Rp125 miliar. RSUD Aeramo dibangun bertahap karena didanai oleh Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintahan pusat, sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) butuh proses karena menunggu kejelasan (terbitnya) nomenklatur untuk ijin operasionalnya.
Sementara ini, dana pembangunan gedung RSUD Aeramo mencapai sekitar Rp25 miliar dan dana untuk pengadaan alat kesehatan (alkes), untuk tahap awal, sekitar Rp20 miliar.
Dokter Martha Lamanepa, saat masih menjabat Kepada Dinas Kesehatan Nagekeo, mengatakan sudah lima gedung dibangun (IGD, klinik Infeksius, Radiologi, Dapur dan Rawat Inap Kls 2&3). Sesuai rencana, akan dibangun lima gedung lagi yakni ruang operasi (ICU), ruang persalinan (KIA), laundry, dapur (lanjutan) dan lantai 2 IGD (lanjutan) atau showroom. Sementara dukungan infrastruktur lainnya seperti listrik (1 Gardu khusus), jaringan air bersih dan drainase.
Perawat Thalia
Hari ini komunitas RSUD Aeramo (dokter, perawat, bidan) bersuka cita karena rumah kerja mereka, rumah istirahat dan perawatan pasien, diresmikan. Publik Nagekeo tentu ikut senang dan bersyukur karena RSUD Nagekeo menjadi pilihan pertama, tidak lagi RSUD Bajawa atau RSUD Ende.
Publik berharap dokter mempersiapkan alat kesehatan (alkes) bermutu agar pasien sembuh dan selamat dari kematian. Publik juga berharap perawat dan bidan memberi pelayanan terbaik, pelayanan penuh kesabaran, penuh cinta.
Pasien pada umumnya memang senang melihat dokter, perawat, bidan yang cantik (dan tampan), tapi tutur kata yang tidak menyakiti pasien, senyum penuh ketulusan, sikap dan kerja cekatan, akan memberi rasa nyaman dan ketenangan bagi pasien.
Ada pengalaman miris, pernah terjadi di RSUD Aeramo, seorang pasien (pejabat pensiunan usia 70 tahun) memanggil nama semua perawat yang masuk ruang inapnya sebagai Thalia. Baginya, hanya perawat Thalia yang paling cantik karena semua yang dilakukan perawat Thalia sesuai dengan harapannya. Pasien ini memang akhirnya meninggal karena komplikasi penyakit sangat akut.
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Rumah Sakit Aeramo: Hanya Perawat Thalia Paling Terkenal,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Rumah Sakit Aeramo: Hanya Perawat Thalia Paling Terkenal ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Rumah Sakit Aeramo: Hanya Perawat Thalia Paling Terkenal sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 6:57 PM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos