Saat ini di tempat kelahiran saya, Toto-Wolowae sedang berlangsung turnamen sepak bola. Jauh dari hiruk pikuk suasana perkotaan, Toto menghadirkan suasana yang tenang dan damai lewat ajang sepak bola yang menghibur masyarakatnya.
Saudara saya Carlos Geri Gani menyebutnya sepak bola budaya. Ya, ‘sepak bola budaya’ karena lebih dari sekedar sebuah kompetisi yang menampilkan keterampilan mengolah bola di atas lapangan, sepak bola di Toto adalah ajang prestasi sekaligus silaturahmi mempererat persaudaraan antar kampung.
Turnamen yang diberi nama Toto Cup ini sudah diselenggarakan dua kali. Setelah sebelumnya pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012. Beberapa klub dari kampung tetangga seputaran Toto-Wolowae yang turut berpartisipasi antara lain dari Boanio, Mbay, Marapokot, Aeramo, Nioniba (Maukaro) dan Orakeri (Nangapanda).
Menariknya di tengah penyelenggaraan Toto Cup, suhu politik nasional memanas lewat polemik diaspora dalam diri mantan Menteri ESDM Archandra Tahar. Tentu saya juga ada di barisan orang yang berdecak kagum terhadap sosok Archandra yang konon mempunyai gaji sebesar USD 135.046 setara dengan Rp 1,77 miliar per tahun dari jabatannya sebagai Presiden Direktur Petroneering di Houston, Amerika Serikat.
Tetapi kekaguman saya ini tidak membuat saya tertarik untuk membahas sosok Archandra pada kesempatan ini. Kekaguman dan ketertarikan saya terhadap topik tentang diaspora ini justru membawa saya kepada diaspora Toto-Wolowae dalam diri Longginus Biaedae.
Beliau adalah potret diaspora Toto yang selalu pulang kampung dan memberdayakan anak muda Toto lewat olahraga sepak bola. Tanpa bermaksud mengabaikan diaspora Toto yang lainnya, Om Ginus (sapaan akrab Longginus Biaedae) menjadi sosok yang yang menarik dan mengagumkan karena beberapa alasan;
1) beliau adalah sosok diaspora Toto-Wolowae yang paling sering pulang kampung.
2) saat ini sedang berlangsung Toto Cup di Wekaseko dan Om Ginus adalah Pelatih yang mengantar PSW U-23 menembus Final Toto Cup II.
3) alasan personal, saya pernah jadi pemain dan Kapten PSW saat menjuarai Toto Cup I yang dilatih oleh Om Ginus dan yang lebih mendalam, saya panggil ayah dari Hiroky ini Om, heheheee.
4) The last but not least, Om Ginus adalah pelatih yang pendoa. Doa selalu mengawali dan mengakiri setiap kegiatannya, termasuk dalam sepak bola.
Om Ginus adalah sosok diaspora yang selalu memberi warna khas dalam sepak bola Toto. Jauh sebelum Toto Cup, ada Turnamen Pantura Flores Cup di Marilewa, Gubernur Cup di Kamubheka dan Kejuaraan antar-Kampung di Wolowae menjelang HUT RI setiap tahun; yang selalu membawa om Ginus pulang kampung.
Om Ginus adalah jaminan mutu dan prestasi. Hampir setiap kali mengikuti kejuaraan sepak bola, skuad PSW dari Kampung Toto di bawah asuhan ayah satu anak ini selalu berprestasi. Juara Pantura Flores Cup, Juara Gubernur Cup Kamubheka, Juara Toto Cup I adalah beberapa prestasi gemilang yang diraih PSW bersama pria yang pada masa mudanya suka bepergian ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Latin ini.
Prestasi yang ditorehkan bersama klub PSW tidak lahir secara instan, semua berkat latihan rutin, kerja keras dan disiplin tinggi yang ditanamkan kepada semua pemain. Tidak hanya itu, sosok yang mengidolakan klub Barcelona ini adalah pelatih yang mampu menularkan ketenangan, sportivitas dan sikap percaya diri kepada semua pemain.
Ketika situasi genting di lapangan, Om Ginus selalu hadir sebagai sosok tenang, kalem dan tidak banyak bicara tetapi mata dan pikirannya senantiasa awas dan teliti meracik strategi jitu untuk keluar dari tekanan.
Saya selalu bangga dan kagum padanya, sosok familiar yang selalu dekat di hati masyarakat Toto. Terima kasih woso Om Ginus; diaspora yang selalu kembali untuk kampung halaman dan berkarya nyata tanpa pamrih. Tuhan senantiasa berkati, ine ame ebu kaco tefa koma. Salam ke Kampung Toto.
Jogja, 20/08/2016
*) Penulis adalah Mahasiswa S2 Universitas Gajah Mada (UGM), Jogyakarta
TESTIMONI
Anitha Yuyun: terima kasih kae Joe... Om Ginus memang bertangan dingin.... pelatih yang berdoa...... mungkin kita bisa belajar satu hal dari Om. jangan lupa pulang untuk bangun phoa oda ta gaga rata.. orang melihat toto sbgai kampung yg luar biasa.... dan itu trrbukti...semoga sepak bola budaya ini bisa terus dilaksanakan dengan ttp memperhtikan makna persaudaraan dan budaya kita.... salut untuk om dan kita semua yg mencintai kampung halaman..salam ke jogja kae.
Nipado Jorddy: Poa Ade Joe..tulisan inspiratip.mona nande seda ga.hehehe....Eja Ginus memang hebat..beliau mengagumi alamnya sendiri.pada kesempatan bertemu di tgl 16 agustus kemarin, beliau bercerita di makam ebu Nipa,hampir separuh eropa,asia beliau kunjungi. tapi Flores, Toto, dan di tempat ini keindahan melebihi apapun yg pernah dikunjunginya. om Joe, kita padukan untuk bo'a oda kita..Toto diaspora mempromosikan keindahan alam Toto, kami yg "jaga bo'a" jaga keindahan dan kelestarian alam. kk Ginus sosok yg mudah akrab.
Walter Window: luarbiasa. tim psw U-21 sangat setuju. salah satu hal penting yg perlu kita pelajari dr sosok yg satu ini adalah pengabdian yg tanpa pamrih tuk kampung halaman. om ginus adlh sosok yg tdk hnya ingat kampung tp berbuat banyak tuk kammpung. tdk punya maksud terselubung di balik pengorbanannya. msh ada PR yg besar tuk kita generasi sesudah om ginus. adakah penerus yg menggantikan sosok om ginus? Apa yg dikatakan on joe memang benar. Tu keluar dr kedekatan kami dgn pelatih yg punya devosi khusus kpd santo antonius ini. Om ginus adalah sosok pendoa sekaligus humanis. Jika trofi toto cup 2 ini berhasil dipertahankan olh tim psw, maka tdk salah lg julukan pelatih bertangan dingin perlu kita sematkan kpd pelatih yg mengidolakan tim samba dan tim orange ini. Terimakasih kpd om joe yg telah mengulas sangat dalam sosok pelatih ini. Psw identik dgn om ginus juga sebaliknya. Luarbiasa.
Kristian Matu: GPK mungkin julukan yang cocok buat kk Ginus...GERAKAN PULANG KAMPUNG...masi ingat Thn 2002 kaka Ginus datang jauh dari jakarta haxa untuk tim PSW WEKASEKO yang menurutNya generasi Emas Psw...hanya ajang 17 agustus di anakoli...berhasil juara dgn menekuk tuan rah anakoli 2-0 gol dicetak almrh Gusti Nadho...disemifinal hampir kala dgn Ratedao haxa saja tendangan om Mus dan om David membentur tiang gawan he he
Sukses buat PSW WEKASEKO semoga bisa pertahankan piala
kaka Ginus...om tian titip salam.
Nipado Jorddy: Perhelatan 17 agustus tinggal cerita.momentnya terkubur Event Toto cup. kekeliruan mendsign.to sudahlah.mr kt tatap Final Toto cup yg di depan mata.semua mata di Nagekeo tertuju kesana. dalam hati kekaguman terakit,TOTOKU...KAMI BANGGA PADAMU..IBARAT GADIS, CANTIK RUPAMU. BERPARAS RAPI SAMPAI YANG SADIS MENGEJARMU, SAMPAI PERHELATAN INI USAI, ADA YG ENGGAN KEMBALI, ADA YG MELAMBAI-LAMBAI SETENGAH HATI,..TOTO, KAMI BANGGA SEPENUH HATI.
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Longginus Biaedae, Diaspora Toto yang Selalu Pulang Kampung,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Longginus Biaedae, Diaspora Toto yang Selalu Pulang Kampung ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Longginus Biaedae, Diaspora Toto yang Selalu Pulang Kampung sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 1:18 PM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos