Sesuai Perda No 1 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Nagekeo, Perkotaan Boawae meliputi 8 kelurahan: Nagesapadhi, Olakile, Natanage, Natanage Timur, Nageoga, Ratongamobo, Rega, dan Wolopogo.
Dalam tahun 2012, Bappeda Nagekeo melakukan studi Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan Boawae dan disosialisasi kepada warga 8 kelurahan dimaksud tentang apa dan bagaimana mengatur Boawae menjadi Kota yang tertata rapi, asri, aman, nyaman dan produktif.
Boawae, istilah teknisnya, sebagai PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) atau kota orde II setelah Mbay, telah lama berkembang sebagai kota kecamatan yang relatif lebih progresif dan ramai, sekaligus menjadi persinggahan yang penuh kenangan ketika melintasi jalan trans Flores dan berada di kaki Gunung Ebulobo.
Hawanya yang sejuk, hijau dan ramah menjadikan Boawae sebagai kota kecil yang menjanjikan panorama dan nuansa keilmuan, kota pendidikan. Banyak orang menjadi baik, bijaksana dan tahu sopan santun setelah mengenyam sebahagian pendidikannya di Boawae (SD Boawae, SMP Kotagoa, SPP St Isidorus, SPG, SMA Clemens, dan saat ini ada PT St Wilhelmus... dll).
Semua pihak tentu berharap, semoga Boawae semakin berkembang dan semakin ramah, toleran dan berbudaya dalam pergaulan hidup sebagai masyarakat kota masa depan. Caranya? mari kita tingkatkan dengan menata dan mendesainnya secara arif dan bijaksana Perkotaan Boawae pasca pemekaran.
TESTIMONI
Nagekeo Bersatu: banyak yang mengeluh tentang nagekeo ame...jalan masih sangat jelek, agak bagus cuma di wilayah perbatasan..justru yang bisa dikatakan kota itu boawae..bukan danga..sy sudah masuk hingga ke dalam-dalamnya..boawae itu rapi, jalan bersih, tata kota menarik, hingga ke dalam-dalamnya..sedangkan danga tidak tertata baik..cerita teman saya asal ngada.
Icha Bupu: mau seperti apapun tempat itu,,,kalo ditata dengan rapi pasti terlihat keindahannya..tidak peduli ada dimana daerah tersebut,,yang di kota juga tidak menjamin kalo tempatnya itu bersih,,, maka dari itu perlu kerja sama dan rasa tanggung jawab yang tinggi dan itu semua kembali ke pribadi kita masing-masing!
Kanis Laking: Boawae msyarakatx homogen masih "papa dheko" mbay/danga sebagai ibukota msyrkatx heterogen sudah susah di atur, kondisi mbay/danga yg kampung di rindukan kembali oleh kami, krn kami msh ne'e uku ada, yg buat mbay/danga di stigmatisasi kota penuh masalah juga pengaruh urbanisasi, sikap arogansi msyrkat lokal juga sikap tdk tau diri para pendatang di mbay danga.
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Boawae, kota orde 2 setelah Mbay,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Boawae, kota orde 2 setelah Mbay ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Boawae, kota orde 2 setelah Mbay sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 5:53 PM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos