Markus dan Obet tiba di Jakarta. Dua orang Rendu ini langsung ke Bursa Efek Indonesia (BEI). "Kami mau beli saham, bu. Kami dua punya uang Rp 200 juta. Kami dari Rendu, Flores," kata keduanya kepada Kiki Widyasaridewi, direktur pengembangan BEI. Kiki kaget, tapi kemudian memahami niat dua orang ini.
"Oh tentu bisa, tapi harus ikut mekanismenya. Bapak tidak bisa beli langsung di sini," kata Kiki.
Sembari diajak naik lift, keduanya mendapat penjelasan Kiki. "Di lantai 5 ada perusahaan mentari sekuritas. Nanti bapak-bapak mendaftar di situ sebagai nasabahnya. Sesudah mendaftar baru bisa beli saham. Tapi, kenapa tertarik beli saham pak," kata Kiki, pendek. "Ohh ada saudara kami namanya Robert, orang Bo'anioa. Dia bilang beli saham bisa untung berlipat-lipat," sambar Markus.
Tiba di lantai 5. Dua staf mentari sekuritas sigap melayani. Formulir disodorkan, Markus dan Obet mengisi semua data yg diperlukan. "Ini uang kami, silakan kami mau beli saham," kata Markus. "Maaf pak, uangnya nanti bapa transfer lewat bank. Bapa ke bank sekarang," staf itu menjelaskan. Obet segera ke bank dan mentransfer uang ke rekening mentari sekuritas. Kini, keduanya resmi menjadi nasabah mentari sekuritas dan bisa jual-beli saham di BEI.
Kiki kembali mengajak mereka makan siang. Restoran Siam Thailand di lantai I jadi pilihan. "Sup Tom Yum 3 dan Casava 3," Kiki memesan makanan. Mendengar kata Casava, selera makan Markus membuncah. Casava pun tersaji, Obet melahap sepotong, "Oi ngi laka wai uwi ai, ngero. Gore-gore tau ngaza casava hahaha." Keduanya terbahak. Kiki ikut tertawa. Asyik.
Sambil makan Kiki menjelaskan bagaimana membeli dan menjual saham sebagai investasi di BEI.
Sekarang bapak berdua bisa beli-jual saham di BEI. Melalui Mentari Sekuritas, bapa bapa boleh beli saham yang sudah ada di bursa, atau beli saham perusahaan yang baru. Sebelum membeli bapa harus tahu informasi tentang perusahaan. Informasi penting, misalnya, jenis usaha, keuangan, dll, dibaca pada apa yang disebut Prospektus. Ini semacam buku panduan agar kita tahu semua informasi tentang perusahaan.
Pasar Perdana dan Sekunder
Kebetulan minggu depan Pertamina mau jual saham di BEI. "Ini perusahaan yang baru mau jual saham di bursa. Maka disebut Inintial Public Offering/IPO/penawaran saham perdana. Karena disebut juga pasar, maka ini disebut Pasar Perdana," jelas Kiki. Keduanya sepakat beli saham Pertamina di pasar perdana (primary market).
Pertamina mematok harga saham IPO Rp 1000 per lembar. Markus membeli Rp 100 juta, demikian juga Obet Rp 100 juta. Keduanya, masing-masing memegang 100 ribu lembar, equivalen 1000 lot per orang. 1 lot berisi 500 lembar saham. Lot dipakai sebagai satuan perhitungan transaksi BEI karena menggunakan sistem IT. Kini keduanya resmi menjadi pemegang saham (investor) Pertamina. Kiki lalu memberi penjelasan spesifik.
Saham Markus dan Obet lalu berpindah ke Pasar Sekunder (secondary market) alias tercatat dan ditransaksikan di bursa. Harga perdana tadi senilai Rp 1000 per lembar bisa segera berubah begitu diperdagangkan. Bisa bergerak naik, bisa turun. Katakanlah naik di hari pertama perdagangan sebesar 20 persen, maka markus dan obet meraih untung Rp 200 per lembar jika keduanya menjual ke orang lain menjelang penutupan bursa di sore hari. Harga penutupan menjadi Rp 1.200 per lembar. Tinggal dikalikan Rp 200 x 200 ribu lembar = 40 juta. Obet untung 20 juta, Markus 20 juta.
Tetapi jika keduanya memilih simpan (hold) alias tidak menjual, maka 40 juta hanya dianggap sebagai potensial gain.
Ternyata, keduanya memilih berbeda. Markus langsung menjual di sore hari itu juga, Obet memilih simpan hingga 2015. Markus langsung mengantongi keuntungan Rp 20 juta. Dia berorientasi jangka pendek, sedangkan Obet jangka panjang.
Pasar sekunder BEI otomatis memfasilitasi transaksi langsung, segera, dan seketika atau disebut online trading bagi setiap nasabah perusahaan sekuritas. Markus dan Obet pun menggunakan fasilitas ini. Keuntungan Markus dan Obet dari selisih harga beli dan harga jual tadi disebut capital gain (keuntungan modal), karena beli murah jual mahal.
Capital Gain dan Deviden
Nah, apakah keuntungan keduanya hanya dari capital gain? Tidak! Masih ada satu lagi keuntungan yakni deviden. Ini adalah laba perusahaan (pertamina) tiap tahun yang dibagikan kepada setiap pemegang saham sesuai jumlah lembar saham (persentasi kepemilikan).
Katakanlah tahun 2015 Pertamina mematok laba per lembar saham (earning per share/EPS) Rp 500, lalu memutuskan memberi deviden itu ke pemegang saham, maka Markus dan Obet memperoleh keuntungan tambahan Rp 50 juta per orang. Sayang, deviden ini tidak dinikmati Markus karena dia sudah menjual saham pertamina tahun 2014 di hari pertama perdagangan. Deviden Rp 50 juta ini hanya dinikmati Obet karena masih memegang (hold) saham Pertamina sampai tahun 2015.
Apalagi, jika harga saham Pertamina di BEI pada tahun 2015 terus naik, katakanlah menjadi Rp 2000 per lembar. Maka, Obet selain mendapat deviden Rp 50 juta plus capital gain Rp 1000 per lembar, total keuntungannya menjadi Rp 150 juta, plus modal Rp 100 juta, maka dalam jangka waktu setahun uang Obet di mentari sekuritas tercatat Rp 250 juta.
Jadi, kedua orang Rendu ini mendapat 2 keuntungan yakni capital gain dan deviden jika membeli saham di BEI. Dalam hal saham Pertamina, Obet mendapat capital gain plus deviden, sedangkan Markus hanya capital gain. Markus berorientasi investasi jangka pendek, Obet jangka panjang.
Warga NB (Nagekeo Bersatu) yang baik hati, maaf saya sengaja menulis artikel informatif singkat ini mungkin berguna bagi kita. Markus, Obet, Robert, Pertamina, hanya ilustrasi agar lebih sederhana wkwkwkw.
Setelah 6 bulan menjadi wartawan koran ekonomi main stream Investor Daily, banyak hal menarik saya peroleh. Tetapi ada satu yang mengusik. Ternyata, belum ada -kalau pun ada tak lebih dari 10), orang Nagekeo menjadi investor di pasar modal. Padahal, dunia pasar modal khususnya pasar saham begitu menjanjikan. Tentu, butuh pengetahuan yang baik tentang pasar saham. Dan, pengetahuan itu bisa kita peroleh dari mana-mana.
Semoga bermanfaat.......
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Mari Membeli Saham !,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Mari Membeli Saham ! ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Mari Membeli Saham ! sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 8:46 PM
+ comments + 1 comments
keren2 thanks iformasinya
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos