"Halo bung, slmat siang! Apa bisa kita ketemu siang ini?"
"Maaf, dengan siapa ini?"
"Emm, emm, dgn N..., kawan." Tiiinngg,,,,,saya matikan telepon.
Lima menit berselang, "halo bung, maaf sy dpt rekomendasi dari kawan......sy diminta hubungi anda....." tiiinggg, sy matikan lagi teleponku.
Sepuluh menit kemudian kawanku menelpon sy. Bla bla bla bla,..... Sy paham.
Tak lama berselang si N... kembali menelepon. Sepakat. Kami bertemu di Pacific Place. Makan siang.
Meja bundar itu dipenuhi makanan. Bermacam-macam. Ada ribs, tenderloin, sirloin dari aussie, red wine, white wine, lengkap. Ada bir. Dua gadis pelayan berdiri sigap tak jauh dari meja makan. Berpakaian rapi, wangi. Sy lalu sadar, kami berada dlm private room The Ritz Carlton Hotel. Sy bergumam dalam hati, "siapa org ini dan utk apa dia menjamu saya?"
"Bung, sy sdh kenal anda cukup lama, tapi sy yakin bung seng kenal kita toh, hehehee."
Sambil makan dia terus membual. Si N... mengaku punya banyak teman di mana-mana. Di Mabes P, Mabes T, DPR, kabinet, lembaga sandi B, sandi B yg lainnya, dsb. Sy irit bicara, lbh banyak mengangguk. Sesekali sy menatap matanya lekat-lekat. Dia menunduk. Atau, memanggil pelayan lalu menawarkan sy makanan.
Dua jam, makan siang selesai. Sy lalu bertanya basa basi. "Broer, apa yg bisa sy bantu?"
"Nah, begini brader. Minggu depan SK utk sy terbit. Sy jadi Dirut salah satu BUMN. Brader bantu sy keluarkan brita besok bahwa BUMN itu akan dijabat oleh sy. Tapi, jgn kutip sy. Sumber dirahasiakan. Brader bisa ngarang lah."
Sy diam saja. Dia lalu melanjutkan, "nama sy sdh di Menko R. Gampang, pak R... bisa tekan Meneg BUMN. Dan, sy pasti jadi Dirut."
Sy lalu bertanya ngalur ngidul sekadar memancing kengawurannya.
"Brader, ini ada proyek besar. Kalau jd, kita yg pegang hak paten dan distribusi ke smua petani sluruh Indonesia."
Si N... mengaku, proyek tersebut adalah hak paten dan distribusi pupuk organic yg akan segera "dipatenkan" Litbang Kementerian Pertanian, Sucofindo.
Tak lama berselang, kami berpisah. Tiba di kantor, sy melacak informasi kemana-mana. Sy menelepon seorang pejabat di Kementerian Pertanian. Pejabat itu mengaku, benar, ada pupuk organic yg sedang "diteliti" pihaknya. Tetapi, mash butuh waktu lama karena proses validasi harus ketat. Dan, tdk dlm wktu dekat. Pejabat itu juga menegaskan, BUMN sbg distributor sbgamana kata si N.., hanya bualan. Soalnya, pemegang hak paten dan distributor adalah dua perusahaan berbeda. Yang satu swasta murni, yang lainnya BUMN. Tidak cukup, sy lalu melacak informasi tambahan. Nihil. Kesimpulan sy, si N,,, pembual. Berita tdk sy tulis.
Pukul 08.00 esok hari, telepon sy berdering. Di layar tertera si N.."Pagi brader. Apa brita tidak jadi naikkah?"
"Sorry broer, halaman sdh penuh," sy ngeles. "Mungkin besok." Si N... terdengar memaklumi.
Telepon sy berdering lagi esok hari. Kali ini suaranya meninggi.
"Brader, katanya hari ini brita terbit." "Waduh, sorry broer, ketabrak iklan." Tiiiingggg....dia mematikan telepon.
Hari ketiga. Kali ini sms. Isinya mencaci sy. Seketika, sy naik darah. Sy telepon balik. Dia angkat.
"Hei, kau mau apa? Siapa kau mau perintah2 sy naikkkan brita? Bisa kupecahin kepala kau."
Dia merendah dan terdengar gugup. "Aa, a,,a, bukan brader, sorry, sorry," tiiiinnggg, sy matikan telepon.
(Memori 2010, sy lupa bulan berapa).
Belum lama ini si N dicokok polisi. Wah, memang "gila " anak muda itu wkwkwkwkww.....
Coretan ini skadar berbagi pengalaman utk ade-ade wartawan, atau yg berminat jd wartawan hehehe..
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul CORETAN RINGAN : Ketika Wartawan Mengancam Narasumbernya,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel CORETAN RINGAN : Ketika Wartawan Mengancam Narasumbernya ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link CORETAN RINGAN : Ketika Wartawan Mengancam Narasumbernya sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 8:32 PM
+ comments + 1 comments
sedap-sedap ngeri tulisan bung. awalnya sedap, ending ngeri. boleh tahu, bung wartawan di majalah apa....
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos