Oleh Flori Seda Do
Sory sblmnya..karena feodalisme seolah menjadi momok yang menakutkan dan selalu diangkat di forum ini, maka sedikit pandngan saya mengenai hal ini. Tentu ini terlepas dari momentum PILKADA.. bagian dari diskusi bersama.
FEODALISME (muncul di eropa/inggris sampai abad pertenghn). Semua orang tau makna kata ini, walau dengan gambaran yang berbeda2. Namun scr umum kita tahu bhwa feodalisme merupakan sistem sosial masa lampau sebelum pemerintahan demokrasi ini ada.
Walau demikian fakta sejarah bhw pemerintah NKRI pun pernah menganut sistem ini di awal-awal kemerdekaan. Dan kemudian ditransformasikakn ke dalam sistem Pemerintahan Demokrasi. Dimana semua orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam hukum. Maka dengan sendirinya otoritas aristrokrasi menjadi melemah bahkan hilang.
Sejenak kita melihat kembali peran feodalisme masa lampau. Paling dasar dapat kita katakan bahwa kita semua berdiri di atas hasil dari feodalisme itu sendri. Dimana secara Fisik kita tahu bahwa NKRI berdiri di atas bekas wilayah kerajaan Majapahit. Kemudian banyak daerah Propoinsi/kabupaten berdiri di atas bekas kerajaan kecil/swapraja seperti di awal pemerintahan NKRI.
Termasuk daerah ini. Secara nonfisik, bhwa feodalisme terbukti sudah berhasil mejaga nilai dan mengatur tatanan sosial, mengantar generasi dari zaman keterbelakanan SDM dll, sampai zaman modern ini lengakp dengan sejmlh nilai, budaya dan standar moral yang masih terjaga. Lalu pertanyaannya adalah, apakah kita membencinya atau menerimanya menjadi bagian dari evolusi sosial masyarakat.
Walaupun begitu kita mengakui bahwa feodalisme ada sisi buruknya yakni terdapat sistem klasifikasi sosial di dalamnya. Semua kita menolak ini.
Namun mampukah kita membayangkan apa yang terjadi dengan "sebuah masyarakat tanpa kelas?" Dimana "siapa tidak dengar siapa", semua berjalan semau gue. Mampukah tatanan sosial masyarakat tetap berdiri dan mampukah roda pemerintahan bejalan baik.
Karna kita tahu bahwa hukum pemerintahan tidak mengatur kehidupan sosial secara holistik. Sehingga perlu dilengkapi dengan nilai budaya setempat. Itu bagian dari feodalisme. Kalau di setiap pelosok daerah ada "bhisu manganya" maka feodalisme ada bersamanya.
Maka baiknya kita pahami ini sebagai kearifan lokal sekaligus kontribusi sejarah yang masih ada sampai kini. Dalalm konteks yang lebih baik tentunya sebagai hasil dari difusi budaya atau akibat interaksi sosial dengan perkembangan zaman.
Sehingga tidak semuanya ditolak atau dianggap buruk. Kita berada di zaman yang semuanya terdidik. Tentu semuanya menjadi pelopor demokrasi. Terlebih kalau dikaitkan dengan Paket Calon. Mereka tentu sudah lebih paham hal ini. Diusung dari partai yang nota bene sebagai pilar demokrasi.
Demikian hal ini baik sebagai kritik sosial yang konstruktif untuk semua..dan lebih produktif lagi jika mencermati esensi kepemimpinan demi nagekeo yang lebih baik.
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul MENUDING FEODALISME ATAU ESENSI KEPEMIMPINAN,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel MENUDING FEODALISME ATAU ESENSI KEPEMIMPINAN ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link MENUDING FEODALISME ATAU ESENSI KEPEMIMPINAN sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 5:30 PM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos