Oleh Valens Daki-Soo
"Ja'o ata Ende! -- Saya orang Ende!" Begitu pekik pembuka nan lantang dari Bung Karno saat melawat ke Ende sebagai Presiden RI, tahun 1952, sebagaimana dikisahkan kembali seorang 'bruder' SVD (bruder: biarawan Katolik) asal Ende.
Sang bruder yang saat itu masih berusia sekitar 6-7 tahun punya memori manis: menyaksikan sang orator ulung berpidato dari pinggir Lapangan Pancasila, Kota Ende, di depan ribuan massa "ata Ende".
Sejarah mencatat, beberapa tahun sebelumnya, persisnya 1934-1938, Bung Karno muda diasingkan kolonialis Belanda ke Ende. Sebagaimana diakui sendiri BK, dalam masa pembuangan itulah beliau merenungkan apa yang kelak dikenal sebagai Pancasila.
6 Juni 1901 Bung Karno lahir di Surabaya. Putra Sang Fajar ini lahir menjelang atau ketika fajar menyingsing, dan memang, kelak dia menjadi "fajar harapan" bagi bangsa yang terbelenggu lama oleh penjajah asing.
Namun, saya tidak bermaksud mengurai sejarah. Poin terpenting adalah bahwa kita terpanggil untuk meneruskan perjuangan Bung Karno dan para leluhur agung bangsa. "Kita" itu berarti siapapun, dari suku dan agama manapun, punya panggilan yang sama untuk membangun bangsa, meski dalam peran, posisi dan porsi yang berbeda.
Bung Karno pernah menegaskan, negara ini dibangun bukan untuk segelintir orang kaya, bukan hanya untuk kaum Muslim atau agama tertentu lainnya, tidak cuma untuk suku Jawa atau suku tertentu lainnya. Berkata sang Proklamator, "Republik ini didirikan SATU UNTUK SEMUA! SEMUA UNTUK SEMUA!"
Dari optik kebangsaan, ucapan Bung Karno dapat diinterpretasik an sebagai terbukanya "ruang yang sama lebar" bagi setiap dan semua anak Indonesia untuk berkiprah bagi bangsanya. Tidak boleh ada hegemoni mayoritas atau dominasi minoritas. Tidak ada diskriminasi politik dan ekonomi. Pantang adanya pengecualian dan pengistimewaan bagi kelompok, suku dan agama tertentu. Siapa yang layak jadi pemimpin, dia berhak tampil dan didukung. Itulah yang dikehendaki dengan lahirnya Pancasila.
Kita bersyukur, negeri ini super majemuk, namun bisa rukun padu. Tentu proses ini mungkin tak pernah berakhir (never ending process) untuk terus merawat kebhinekaan sambil saling menerima perbedaan dan menghormati keanekaan.
Saya bangga dan bersyukur bahwa bangsa yang dihuni mayoritas Muslim ini tidak menjadi "penjara dengan sel-sel sempit", melainkan "rumah besar" bagi semua anak bangsa. "Silent majority" umat Muslim amat toleran dan apresiatif terhadap kemajemukan.
Bung Karno tidak hanya proklamator kemerdekaan, melainkan juga Integrator Bangsa. Spirit dan visi akbar beliau yang amat jauh ke depan hendaknya terus kita hidupkan dalam situasi kekinian bangsa yang sarat tantangan ini, termasuk ancaman ideologis terhadap Pancasila. Neoliberalisme yang memperanakkan fundamentalisme pasar bebas di satu sisi, serta radikalisme dan fundamentalisme religius yang antara lain memperanakkan terorisme di sisi lain, merupakan bentuk ancaman terhadap jatidiri bangsa dan postur kenegaraan kita.
Teriakan Bung Karno "Ja'o ata Ende!" -- Saya orang Ende! -- mencerminkan kepekaan kultural, kecerdasan politis dan kepiawaian psikologis seorang politisi-negara wan yang punya kebesaran jiwa dan kemampuan merangkul massa. Ya, Bung Karno memang sang Proklamator dan Integrator Bangsa.
Semoga bangsa ini melahirkan (lagi) pemimpin negarawan yang melampaui sekat-sekat pembatas. Mengapa? Karena Indonesia didirikan SEMUA UNTUK SEMUA!
Salam semangat Indonesia!
VDS
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul BUNG KARNO: "JA'O ATA ENDE!",, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel BUNG KARNO: "JA'O ATA ENDE!" ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link BUNG KARNO: "JA'O ATA ENDE!" sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 11:54 AM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos