Oleh Marlin Bato
(Dari Lewouran Untuk Dunia)
Narasumber :
Peter Markus Solo Kewuta SVD
Peter Yosef Bukubala kewuta SVD (Kakak Kandung)
Gabriel Suban Lein (Paman Markus kewuta)
Aloysius Sugi Mukin (Mantan Guru SDK Lewouran)
Ikuti kisah padre Marco seri 1 & 2 di link ini: http://www.youtube.com/user/MrWatuneso?feature=mhee Selamat menyaksikan!
Padre Marco adalah sebuah judul film yang mengangkat kisah seorang misionaris asal Flores bernama lengkap Markus Solo Kewuta, SVD. Pada tahun 2008, Vatikan mengangkat beberapa orang terpilih dari seluruh dunia untuk masuk dalam dewan kepausan dan menjadi penasehat Sri Paus. Mereka menjalankan misi strategis membantu Sri Paus dalam berbagai bidang. Di antara mereka terdapat Pater Markus Solo Kewuta SVD, atau Padre Marco kelahiran Lewouran - Flores NTT Indonesia.
Padre Marco adalah orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang terpilih menjadi penasehat Sri Paus Benediktus XI di Vatikan Roma Italia. Tugas Padre Marco adalah menjembatani Vatikan dengan agama Islam di wilayah Asia pasific dan Amerika Latin. Beliau lahir sebagai bungsu dari lima bersaudara pasangan suami isteri Nikolaus Pulosoko Kewuta & Hedwiges Kewalile Lein tepat 4 Agustus 1968 silam.
Film ini digarap oleh oleh orang-orang terdekat Padre Marco ditayangkan stasiun swasta Metrotv pada 24-25 Desember 2012 dibawah kendali Putri Ayuningtyas sebagai Director. Meski ulasan film tersebut hanya sebatas napak tilas dan informasi-informasi dari narasumber, namun kisah inspiratif Padre Marco tetap melibatkan masyarakat lokal untuk menggambarkan situasi paceklik yang dihadapi Padre Marco di waktu kecil.
Di awal kisah film ini dilatari panorama lukisan maha agung alam laut sawu kepulauan Flores, lalu di isi dengan intro musik tradisional, tarian khas serta kemahiran masyarakat Lewouran Flores Timur memainkan alat musik harmonika yang dibawah masuk bangsa Portugis awal abad ke 16 pada saat pertama datang ke kepulauan Solor. Terlihat, masyarakat Flores Timur mempunyai cara tersendiri untuk meluapkan kegembiraan mereka.
Ratusan orang berkumpul bertumpah rua di sebuah lapangan terbuka. Sang pemusik meniup harmonika sambil memetik dawai gitar, kemudian beberapa dari mereka menyanyi dan menari sementara yang lainnya turut bertepuk tangan larut dalam kegembiraan secara spontan. Begitulah pola hidup kekerabatan di Flores pada umumnya. Nyanyian dan tarian merupakan bentuk syukur dan kidung agung sebagai ungkapan kebahagiaan yang tak terbeli dengan ukuran materi, atau uang sekalipun. Masyarakat Flores mempunyai penghayatan tersendiri dalam nyanyian dan tarian, sebab kidung nyanyian dan tarian merupakan ungkapan puji-pujian dan syukur kepada wujud transendental maha tinggi yang patut dilakukan secara terus menerus.
Pada sekuel berikutnya, film ini menggambarkan sosok seorang anak yang berkaos kuning, dengan perawakan kecil bertelanjang kaki membawah peralatan sederhana sedang melintasi jalan setapak menuruni alam perbukitan kampung yang masih perawan menuju pantai dan mencari ikan untuk di konsumsi sehari-hari bersama keluarganya. Dialah Markus Kecil! Selayaknya anak-anak lain, ia adalah sosok yang lucu, periang, senang bermain dengan teman-teman sebayanya namun juga sosok yang rajin belajar serta ulet dalam bekerja.
Tidak ada yang istimewah dalam diri Markus. Beranjak dewasa Markus tumbuh dalam iklim topografi alam yang keras, dalam keterbatasan ekonomi bahkan jauh dari sentuhan pemerintah sehingga ketangguhan Markus pun ditempah sangat baik. Bayangkan saja, untuk mengambil air minum, ia harus menempu jarak sekitar 20-25 kilometer.
Setelah menamatkan sekolah dasar di kampung asalnya, Markus melanjutkan pendidikannya di SMA Menengah San Dominggo Hokkeng Flores, dan kemudian menyelesaikan kuliahnya di (STFK) Sekolah Tinggi Filsafat Katholik Ledalero Maumere Flores. Kedua seminari ini telah mencetak ratusan bahkan ribuan benih-benih persemaian bumi Flores terhadap Dunia. Benih-benih intelektual Flores telah tersebar di seluruh penjuru dunia termasuk diantaranya "Padre Marco", yang dalam bahasa Indonesia disebut Pater Markus sang pewarta sekaligus penginjil.
Padre Marco hanya satu dari sekian banyak matahari intelektual dari Flores, menjadi instrumen penting yang turut membangun tatanan dunia baru, dunia yang damai, tentram adil dan bijaksana, menjadi pilot model sekaligus protoype bagi umat diseluruh penjuru dunia. Apakah nanti akan muncul Padre Marco-Padre Marco berikutnya?? Semoga!!
Salam Embun.......
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Sinopsis Film; PADRE MARCO,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Sinopsis Film; PADRE MARCO ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Sinopsis Film; PADRE MARCO sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 11:28 AM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos