From World for Nagekeo
Headlines News :
Home » , » Beras-Baju-dan Uang (Berjuang)

Beras-Baju-dan Uang (Berjuang)

Written By Unknown on Saturday, February 23, 2013 | 7:16 AM


Oleh Intan Nagemau


“Mau Calon sebaik Malaikat-pun, kalau ga ada duit ga bakalan Jadi“
Dialog sederhana menjelang pemilihan.
“Pak, calonan besok milih siapa…?”
“ya..kalau saya mah milih yang bisa berjuang..”
“Berjuang bagaimana Pak..?”
“Beras-Baju-dan Uang (Berjuang)”

Ironis memang, negeri penganut sistem demokrasi ini,dalam pelaksanaanya selalu dikotori dengan cara-cara yang tidak baik. Money politik kini tidak hanya terjadi di tingkat pemerintahan pusat, tapi sudah sampai di pelosok daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.

Sudah tidak asing memang, bahkan pelakunya tidak lagi sembunyi-sembunyi tapi sudah berani terang-terangan. Baik lewat sumbangan sarana prasarana, perbaikan jalan,renovasi sarana sosial, sampai masing-masing individu menerima uang “panas”, dengan syarat memberikan suaranya pada ajang pemilihan dan pemungutan suara.

Ajang Pemilihan Kepala Desapun merupakan ladang empuk, bahkan untuk siap menyalonkan diri sebagai kepala desa, harus menyiapkan modal sampai ratusan juta. Jika tidak punya modal banyak, maka akan dengan senang hati berhutang sana-sini. Jika terpilih menjadi Kepala Desa, maka praktis akan mencari sumber untuk menutup lubang hutang yang sudah menganga.

Jika tidak terpilih maka, siap-siap saja miskin mendadak dan stress penuh tekanan.

Sampai kapanpun Money Politik tetap akan menjadi budaya yang akan terus berurat akar di demokrasi negeri ini. Hingga, sampai sistem demokrasi itu sendiri harus di akhiri, atau diganti dengan sistem pemerintahan yang lain.

Money Politik adalah sisi gelap, seperti dua sisi mata uang yang akan menghiasi setiap perjalanan sistem pemerintahan demokrasi. Adalah sebuah keniscayaan setiap kebaikan akan selalu bersanding dengan keburukan, sedang kejujuran adalah lawan dari kecurangan. Tanpa kecurangan, kita tidak tahu mana yang jujur. Dan tanpa kebaikan yang terus bersinergi kita tidak akan pernah menjadi bangsa yang bermartabat.

"Hampir tidak ada janji yang ditepati, kecuali hanya di kata-kata saja," ujar pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaniago. Contohnya, ungkap dia, adalah klaim mengenai pendidikan gratis 12 tahun. Fakta dan data di lapangan justru menunjukkan bahwa biaya pendidikan khususnya sumbangan gedung, buku, dan lain-lain memberatkan masyarakat. Semoga ini tak terjadi ditempat kita.

Intinya kita kalau ingin lebih baik "Harus memilih dengan akal sehat," tak hanya karena janji yang belum tentu bisa ditepati.

Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Beras-Baju-dan Uang (Berjuang),, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Beras-Baju-dan Uang (Berjuang) ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Beras-Baju-dan Uang (Berjuang) sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 7:16 AM
Share this post :

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Nagekeo Pos

 
Admin: Hans Obor | Mozalucky | Nagekeo Bersatu
Copyright © 2013. NAGEKEO POS - All Rights Reserved
Thanks To Creating Website Modify and Used by Nagekeo Bersatu
Proudly powered by Blogger