From World for Nagekeo
Headlines News :
Home » » Sulitnya Menjadi Perempuan (Sebuah Refleksi)

Sulitnya Menjadi Perempuan (Sebuah Refleksi)

Written By Unknown on Saturday, May 16, 2015 | 10:40 AM

Oleh Chello Morata

Siapapun makhluk di bumi ini tak mampu menyangkal dan memungkiri keagungan seorang wanita. Bagiku dan juga bagi anda tentunya bahwa orang yang paling penting di dunia ini adalah seorang ibu.

Seorang ibu jauh lebih hebat dari seorang insinyur yang sukses membangun sebuah gedung pencakar langit, karena ibu telah dilibatkan Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya ajaib Tuhan yakin membangun sebuah rumah bagi jiwa yg kekal. Bahkan malaikat pun tidak dianugerahi berkat semacam itu.

Namun fakta hidup, lanskap tingkah laku hidup kita kadang tidak berbanding lurus, dan sering menodai keagungan citra setiap wanita.

Wanita kadang tidak lagi dihargai dan diperlakukan setara sebagai ciptaan Tuhan.

Antara kaum lelaki dan kaum wanita terbentang alur polarisasi yang cenderung ekstrim. Dalam distance alur ini wanita adalah dia yg selalu menderita, yang selalu menuai kekerasan yang bahkan tidak pernah ditaburinya.

Benteng budaya patriakhi telah melindungi kepentingan laki laki dan sekaligus memapankan praktik2 kekerasan terhadap wanita.

"MEMANG SUSAH JADI WANITA" apalagi mau menjadi wanita yang bebas dan menjadi tuan atas dirinya sendiri.

Kasus pembuangan bayi oleh seorang ibu yang kini terjadi adalah salah satu contoh. Kasus ini terjadi bukanlah tanpa sebab,dan tidak akan pernah terjadi tanpa campur tangan, tangan2 jahil oknum2 lelaki.

Dalam konteks hukum kaum lelaki sering luput dari perhatian penegakan hukuman. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula. Demikian yg dialami kaum wanita.

Semoga kasus ini membuka pikiran dan mata hati kita, agar menyadari kembali bahwa kaum perempuan adalah sosok ibu eksistensial, yang rahimnya menjadi titik awal kehidupan insan manusia.

"Ibu adalah dia yg penuh harapan dalam cinta. Hangat serta sayang yang mengalir dari relung2 hati manusia. Ibu adalah segala galanya. Penghibur di kala duka, harapan di kala derita dan sumber kekuatan di dunia kelemahan. Manusia mana yang tidak berlindung di perutnya, dan melihat dunia tanpa melalui rahimnya."

Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Sulitnya Menjadi Perempuan (Sebuah Refleksi),, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Sulitnya Menjadi Perempuan (Sebuah Refleksi) ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Sulitnya Menjadi Perempuan (Sebuah Refleksi) sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 10:40 AM
Share this post :

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Nagekeo Pos

 
Admin: Hans Obor | Mozalucky | Nagekeo Bersatu
Copyright © 2013. NAGEKEO POS - All Rights Reserved
Thanks To Creating Website Modify and Used by Nagekeo Bersatu
Proudly powered by Blogger