From World for Nagekeo
Headlines News :
Home » , , » SAHABAT YANG KINI BERSETERU

SAHABAT YANG KINI BERSETERU

Written By Unknown on Tuesday, February 26, 2013 | 3:35 PM


Oleh Marsellinus Ado Wawo

Politik ibarat dua sisi dari sekeping mata uang, satu sisi menggambarkan nilai, sisi lainnya menggambarkan nominalnya. Dalam dunia politik kedua hal ini kadang - kadang bertempur atau berseteru, kadang - kadang pula berdamai, seiring sejalan.

Apakah ada norma politik, adakah kaidah politik? bisa ada, bisa juga tidak. Namun dunia politik sudah memiliki hukum tersendiri, bahwa "dalam politik tidak ada teman yang abadi, dalam politik yang ada hanyalah kepentingan abadi".

Kepentingan siapa yang dimaksudkan, bisa beraneka ragam : kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, kepentingan partai, kepentingan ideologi, kepentingan agama, kepentingan suku, kepentingan daerah, kepentingan nasional, bisa juga kepentingan asing. Namun langkah pertama dari sebuah dunia politik adalah "perkawanan". Perkawanan karena sebuah kepentingan yang sama.

Bahasa adat kami orang flores yang menterjemahkan tentang nilai dan nominal tercermin dalan berbagai peribahasa lokal, seperti di Nagekeo terkenal : Mbou Nggera, bersatu bercerai. Persatuan ibarat gunung pasir di bibir pantai, sesaat saja berdiri, dan seketika terhapus dikala ombak menyapu.

Dalam Mbou terdapat nilai - nilai yang mempersatukan, seperti : gotong royong, genealogis, ideologi, kepentingan bersama. Namun tidak selamanya Mbou itu berdiri tegar abadi. Suatu ketika dia akan kehilangan anggota persekutuan karena ada deviasi, dan bisa juga bubar apabila semua anggota persekutuan merasa bahwa kehadiran Mbou sudah tidak diperlukan lagi.

Di saat kepentingan bersama Mbou masih ada dan dijunjung tinggi kehadiran Mbou terrasa diperlukan. Namun apabila suatu ketika terjadi deviasi dan Mbou digunakan sebagai alat perjuangan kepentingan pribadi anggota, disaat itulah akan terjadi kehancuran terhadap Mbou. Mbou menjadi Nggera, bercerai, bubar. Sanksinya adalah : anggota persekutuan dikeluarkan dari Mbou, yang bersangkutan pisah dengan Mbou atau Mbou dibubarkan saja, karena menjadi kontra produktif.

Kasus Anas dan demokrat (SBY) mencerminkan Mbou dan Nggera. Pada awal perkenalan Anas dan SBY ibarat dua sejoli yang setiap saat berjalan seiring. Ketika Anas menjadi komisioner KPU isu - isu miring tentang perjuangan Anas membantu partai demokrat untuk lolos ke senayan, menjadi buah bibir warga Jakarta.

Anas ditengarai membantu permainan patpatgulipatan surat suara di KPU untuk membesarkan demokrat, agar demokrat lolos ke senayan dengan perolehan suara yang signifikan. Kalau isu tentang perbuatan ini benar, tentunya perseteruan yang sekarang ini terjadi tidak terlalu mengagetkan kita. Karena; kalau sebuah perkawanan dibangun atas dasar fondasi yang tercemar, dan tidak atas dasar fondasi yang bernilai kepentingan kemanusiaan, maka cepat atau lambat, suatu ketika perkawanan ini akan bubar atau berpisah.

Kita mungkin pernah mendengar atau mengetahui nasehat para bijaksanawan bahwa 'dua pencuri tidak akan pernah akur'. Mengapa demikian, karena keduanya akan ribut masalah pembagian, meributkan masalah jumlah, kurang dan lebih. Bisa - bisa keduanya bisa saling bunuh membunuh.

Kita berharap nasehat ini hanya terjadi di film - film saja, dan tidak akan terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Saya beranggapan bahwa kasus yang terjadi dalam tubuh demokrat yang melibatkan kader - kadernya sebagai tersangka adalah perbuatan pribadi para kader dan jauh dari kepentingan partai demokrat.

Tidak mungkin seorang SBY memerintahkan seorang kadernya untuk melakukan perbuatan tercela itu. Apa untungnya buat SBY. Sinyalemen Anas bahwa kasus yang terjadi terhadap dirinya saat ini, merupakan halaman pertama, dan masih akan ada halaman - halaman baru yang akan dibongkarnya untuk dibaca masyarakat, apa maksud dan tujuannya. Apakah Anas mau membongkar kasus korupsi yang lain, atau adakah kader - kader demokrat yang belum terjamah dalam kasus Hambalang.

Masyarakat menunggu pernyataan Anas ini, kapan dia mulai memberikan halaman lain, dan apa isi halaman tersebut. Jangan hanya berwacana, dan menggiring masyarakat untuk membuat kesimpulan sendiri bahwa ada penguasa yang terlibat kasus korupsi. Jangan karena sudah kepepet nama Bapak SBY dibawa - bawa ke ranah yang tidak karuan dan bertanggungjawab.

Dimana - mana orang kecil suka lawan orang besar, biar terkenal sekalian. Tapi kali ini Anas sebagai orang Jawa yang mengerti kultur Jawa, dia sudah terlalu frontal. Mengapa demikian, karena setiap hari dia didatangi atau disambangi oleh para komprador politik Indonesia atau provokator politik Indonesia. Mereka datang dengan wajah penuh keprihatinan, namun mereka juga menggunakan Anas untuk melawan SBY. Apalagi tokoh - tokoh tersebut sering berseberangan dengan SBY. Moment Anas ini dimanfaatkan untuk menggembosi SBY di mata publik.

Kalau Anas seorang kader yang handal, yang memiliki karakter dan integritas terhadap partai dan SBY, cukup dia katakan saja : 'Demi kebaikan dan masa depan Partai Demokrat untuk sementara saya berhenti dari Ketua Umum, dan biarlah partai menjadi besar. Untuk itu kami mengharapkan agar KPK menjunjung tinggi asas hukum dan keadilan dalam kasus ini. Kami juga minta maaf kepada SBY, apabila dalam kasus saya ini, pak SBY merasa terusik dan terganggu'.

Namun pernyataan ini yang tidak keluar dari mulut Anas, malahan melalui pernyataannya dia mengeluarkan ancaman. Ini yang bikin SBY dan Demokrat gerah. Berita di koran hari ini, Demokrat mempersilahkan Anas untuk membuka semua kasus yang melibatkan kader partai. Anas kembali ditantang akan kebenaran pernyataannya. Pertanyaannya : Beranikah Anas menjawab tantangan petinggi partai demokrat ini. Kita tunggu saja tindakan selanjutnya dari seorang Sahabat yang kini berseteru.

Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul SAHABAT YANG KINI BERSETERU,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel SAHABAT YANG KINI BERSETERU ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link SAHABAT YANG KINI BERSETERU sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 3:35 PM
Share this post :

+ comments + 1 comments

February 27, 2013 at 7:17 AM

Tidak ada PERSAHABATAN yang ABADI dalam POLITIK. Tidak heran banyak tokoh politik bak 'tupai', lompat sana-lompat sini. Idelogi partai tidak mampu menjadikan orang menjadi militan partai. Visi-misi hanya menjadi atribut partai. Justeru kepentingan-kepentingan semu atas nama golongan/kelompok mereka dicerai-beraikan bahkan berseteru. Politik menjadi kehilangan maknanya sebagai "bonnum commune".

Pencerahan politik yang inspiratif. Salam sukses untuk om Marselinus Ado Wawo.

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Nagekeo Pos

 
Admin: Hans Obor | Mozalucky | Nagekeo Bersatu
Copyright © 2013. NAGEKEO POS - All Rights Reserved
Thanks To Creating Website Modify and Used by Nagekeo Bersatu
Proudly powered by Blogger