Berkata Bung Karno dalam imajinasi malam tadi,
"Hei, aku bangun Monas bukan untuk gantung diri,
Bolehlah buat gantung mimpi tentang negeri ini,
Tapi kalau untuk gantung mimpi haruslah lebih tinggi!
Untuk gantung politisi bukanlah di monumen agung ini!
Aku bikin Monas supaya kalian bangga dengan jatidiri sendiri,
Pancasila yang terus berkobar bagai api abadi,
Berjalanlah tegak dengan sikap mawas diri,
Jagalah kemurnian perjuangan untuk cita-cita suci,
Teruslah berbakti dalam luapan cinta kepada Bunda Pertiwi,
Berhentilah berkeluh-kesah seolah bangsa ini cuma tumpukan kerupuk kering.
Maka, hei Saudaraaaa!
Hei anak-anak bangsa yang besaaaarrrrr!!!
Aku bilang, berhentilah mengeluh karena keluh-kesah cuma tanda kelemahan jiwa!
Kibarrrrkann semangatmu, hei kader-kader muda!
Khan sudah kubilang kalian-lah penerus tongkat kepemimpinan bangsa,
Bakarlah kecut hatimu dengan api keberanian membara!
Berderap-derapl ah kau berjalan dengan langkah gagah,
Hancurrrrkann segala rintangan di dada,
Karena rintangan utama bukan dari luar tapi dari dalam jiwa!!!
Heiii putera-puteri Pertiwi,
Pelanjut nafas perjuangan kami,
Tak ada waktu lagi untuk berlama-lama berhenti,
Kalau tersandung segera bangkit berdiri lagi,
Tunjukkan nyali ksatria dan srikandi pemberani,
Petarung yang tak pernah kalah tak mungkin belajar jadi pemenang sejati.
Maka jika kalah, kau harus lebih kuat dan jantan berdiri,
Menjulang anggun dan gagah bagai Monas seolah hendak menikam langit...
Tapi tetaplah semerbak dalam kerendahan hati,
Asahlah terus ketajaman budi,
Simpanlah derita diolah doa dalam sanubari,
Lipat-gandakan energi suci untuk bangsa ini,
Maka kau akan jadi manusia berkarakter teruji dan bertindak terpuji!"
Dan usailah imajiku tentang Bung Karno sang pemimpin sejati.
Kader-kader bangsa yang mestinya anti korupsi,
Namun karena lengah atau tak mampu bendung libido politik,
Yang mendebar-debur bagai magma Merapi,
Akhirnya patah di tengah jalan menggapai mimpi.
Doaku hari ini,
Semoga kita semua tetap tahu diri,
Ini negeri cuma titipan Leluhur Agung nan sakti,
Untuk anak-cucu di hari nanti.
Oh Tuhan Sang Khalik,
Ampunilah dan berkati kami...
Dan, dengarkan pekikan semangat pejuang di bawah sengat matahari:
Merdekaaaa!!!
Lenteng Agung,
23 Februari 2013
Valens Daki-Soo
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Puisi akhir pekan: MONAS,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda .
Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Puisi akhir pekan: MONAS ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Puisi akhir pekan: MONAS sebagai sumbernya.
Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 6:55 PM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos