From World for Nagekeo
Headlines News :
Home » » Dunia Semakin Sempit, Hati Kita Semakin Jarak

Dunia Semakin Sempit, Hati Kita Semakin Jarak

Written By Unknown on Wednesday, October 10, 2012 | 4:36 PM


Oleh: Giorgio Babo Moggi

Hari minggu yang lalu, meskipun mata terasa kantuk berat, saya dan istri berangkat misa kudus di Katedral Denpasar. Karena terlambat kami duduk di hall gereja. Suasana agak gaduh karena duduk di antara anak-anak balita yang dengan ceriah bermain dengan teman-temannya.


Saya pun menikmati suasana itu. Kadang saya pun terhibur dengan tingkah mereka Kantukpun sedikit terusir. Di tengah homili, Romo Guido, mengatakan sebuah kalimat yang bermakna mendalam relevan dengan konteks dunia kontemporer.

"Dunia semakin sempit, namun jarak antara hati semakin lebar."

Itulah kalimat yang saya tangkap. Sedangkan lain-lainya saya mendengar secara samar-samar. Maklum saya kantuk berat saat itu. Sesekali sang istri harus senggol dengan lengan kirinya untuk membangunkan saya. Aneh memang. Di tengah kegaduhan dan kantuk, saya masih bisa mendengar kalimat yang sangat powerful di atas. Roh Kudus sungguh bekerja untuk mengingatkan umatnya seperti saya yang sangat "additive" dengan teknologi internet ini.

Kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi telah mengubah dunia yang luas menjadi sempit. Pepatah klasik, "dunia tak selebar daun kelor" terbantahkan oleh perubahan kemajuan teknologi telekomunikasi dan transportasi canggih - internet dan pesawat terbang misalnya. Kadang kita takjub dengan perubahan itu. Paginya, masih tidur dan makan pagi dengan keluarga di Mbay, siang sudah di Ende, sorenya sudah di Jakarta. Orang sering bilang makan di Flores buang hajat di Jakarta. Itu salah satu contoh kemajuan teknologi transportasi yang memungkinkan kita menjangkau dunia yang demikian luas dalam waktu sehari.

Kemajuan teknologi telekomunikasi berdampak pula pada kehidupan manusia. Jika beberapa dua dekade yang lalu, kita masih menggunakan sarana telekomunikasi tradisional seperti surat, telegram dan fax, namun mode tekelomonukasi kuno ditinggalkan dan beralih ke teknologi digital seperti sms dan internet. Bahkan ada orang menjadi additive dengan teknologi tersebut. Anda bisa perhatikan, di kantor, di bandara, di jalan,dan sebagainya para orang lebih senang melakukan "eye contact" dengan teknologi tersebut ketimbang dengan orang yang ada di sekitarnya atau yang sedang bercakap dengannya. Manusia benar-benar additive dengan teknologi yang satu ini.

"Update status akh..."Demikian sering diungkapkan orang-orang.

Di satu sisi, kehadiran teknologi sangat valuable bagi kehidupan manusia. Banyak pekerjaan manusia yang terbantukan oleh teknologi tersebut sehingga lebih efektif dan efiesien dari dimensi time dan cost. Namun, di sini lain, kehadiran teknologi itu telah mengubah life style kita, bahkan attitudes kita, yang kemudian menjadi behaves kita.

Keberadaan social networking sites, seperti facebook, telah membentuk kita sebuah komunitas baru, virtual community. Semula kita saling tidak kenal satu sama lain. Mungkin sudah kenal, karena keterpisahkan tugas dan tempat tinggal mereka dipertemukan. Dalam waktu bersamaan kita berkomunikasi dengan satu dan yang lainnya yang ada di berbagai belahan dunia, around Indonesia, Amerika Serikat, Polandia, Brazilia atau belahan dunia lainnya. Kita saling link dengan orang-orang yang beragam usia, pendidikan, agama, suku dan strata sosial lainnya. Konektivitas kita melalui social netwroking sites telah membentuk dunia baru atau masyarakat baru.

Kita terasa dekat. Bersoal jawab. Bahkan ada yang terpancing emosi karena pernyataannya dibantahkan. Ada pula orang yang sekedar menyulut emosi keilmiahan kita untuk berdebat. Ada yang usil menguji integritas kita sebagai bangsa yang beragam perbedaan. Banyak pula yang menyambut dengan tawa atau guyonan terhadap postingan atau komentar. Beragam bentuk atau caranya dilakukan orang mengekspresikan isi benak ataupun curahan hatinya. Inilah media, inilah rumah, inilah dunia maya. Kita harus dewasa dan bijaksana menyikapinya.

Bagaimana dengan komunitas kita? Nagekeo Bersatu? Antara kita mungkin pernah berperang argumen. Berselisih pendapat. Emosi. Marah. Itulah dinamika manusia yang memiliki sense. Perasaan marah, sedih, gembira, cinta, dan berjuta perasaan lainnya. Semoga kehadiran forum ini yang telah menjadikan "Dunia Kenagekeoan" kita dalam genggaman tangan atau diujung jari kita, tidak serta merta membuat jarak hati kita semakin jarak."JAUH DI MATA DEKAT DI HATI", kata pepatah antik yang aktual hingga kini. ***

Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Dunia Semakin Sempit, Hati Kita Semakin Jarak ,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Dunia Semakin Sempit, Hati Kita Semakin Jarak ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Dunia Semakin Sempit, Hati Kita Semakin Jarak sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 4:36 PM
Share this post :

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Nagekeo Pos

 
Admin: Hans Obor | Mozalucky | Nagekeo Bersatu
Copyright © 2013. NAGEKEO POS - All Rights Reserved
Thanks To Creating Website Modify and Used by Nagekeo Bersatu
Proudly powered by Blogger