PNS vs KOMPETENSI

Oleh Silvester Teda Sada

Silvester Teda Sada

Judul ini menarik (Inspirasi dari wall Sandy Romualdus. Kalau anda adalah PNS atau pernah menjadi PNS, tulisan saya ini silakan dikoreksi.

PNS harus memiliki Kompetensi. Kompetensi apa? yah, Kompetensi PNS! Titik. Mengapa? Karena PNS itu kaum profesional yang kalau diterjemahkan sesungguhnya adalah APARAT/ALAT/SARANA, atau dalam bahasa agak rohaniah manusiawi, disebut PELAYAN! Kalo demikian, harusnya Kompetensi PNS adalah pelayan itu. Kalo PNS yang tidak memiliki kompetensi sebagai pelayan, sebaiknya undur diri atau jangan bergabung.


KOMPETENSI = ILMU akademis formal? boleh saja. Tetapi, perlu juga diketahui, bahwa semakin seseorang PNS itu menduduki pucuk pimpinan di suatu unit kerja, semakin dibutuhkan dari ybs adalah ilmu lain yang sangat mungkin tidak pernah Ijazahnya. Apa itu? LEADERSHIP. MANAGERIAL SKILL. SENI MENGELOLA segala hal di sekitarnya. Ending dari keberhasilannya adalah TERWUJUDNYA TUJUAN ORGANISASI.

Maka, ketika seseorang direkrut menjadi PNS, memang, selama ini 'tiket'nya hampir 90% adalah Ijazah yang sesuai dengan formasi yang diminta. (Jangan tanya lagi soal bagaimana caranya dia dapat Ijazah...) Testingnya pun tertulis, termasuk yang kebetulan pun bisa jadi benar dan lulus (tes pilihan). Belum pernah ada tes psikologis, tes mental kerja. Tes kesehatan? hahae, ini lagi. Yang sedang frustrasi/linglung, toh ada surat keterangan sehat.

Terima tidak terima, ya itulah sistem negeri kita. Maka, tidak lah mengherankan, gelar belakang S.Fil, tapi tak bisa ambil keputusan/kesimpulan yang tepat dan logis berdasarkan premis-premis yang benar dan tak tersangkal.

Gelar SH, tapi tak bisa menolong memecahkan masalah hukum perdata pun pidana sesuai rana hukum positif yang ada. Gelar S.Pd, dunia pendidikan terasa gelap dan kacau balau, guru lain, murid lain, gedung lain, kurikulum lari tempat lain. Gelar ST, gedung belum 1 tahun sudah retak, jalan baru kerja 3 bulan sudah hancur balau.

Gelar S.Pt, a ha....hama wereng, kutu daun, menyerang padi petani tanpa ampun, dll, S.Hut, S.Sos, SE...dll. (Kalo utk gelar dokter baik hewan maupun manusia, saya no coment, umumnya prof) Itu baru S1, gila lagi sekarang, cari S2....dalam maupun luar negeri. Untuk apa? untuk menjadi PNS. ckckckckckc. PNS gelar akademis pada bagus-bagus, tapi banyak pekerjaan akademik, toh serah pada pihak ke III / Swasta.

LALU MAU APA?

PNS harus berpendidikan, yes. Tapi keberhasilan suatu tugas/tanggung jawab, supaya anda-anda tahu, tidak selalu berbanding lurus dengan ilmu yang dimiliki.

MENURUT SAYA, Ilmu yang dimiliki, termasuk ijazahnya kalo lewat sekolah yang jelas, adalah PINTU, bukan rumah. Setelah masuk dalam rumah, PNS harus tahu dan bergerilya (mengendus) bagaimana mewujudkan diri di tengah dunia dan lingkup kerja BIROKRASI.

Kalo Anda PNS, jangan takut, harus BERANI, karena sejak hari ini ke depannya, Anda dan Saya bagai ialalang di puncak gunung, terpa ke kiri dan ke kanan, tapi harus tetap berakar. Kita hadir dan harus tetap eksis, sepanjang Negara tetap ada, RI tetap di Nusantara, PNS walau dibenci namun tetap dibutuhkan.

Siapa pun dia, PNS bukan dunia bisnis/privat. PNS adalah dunia publik. Publik boleh mengeritik bahkan mencaci maki, tapi jangan pernah berpikir untuk men'delete'isir dari negeri ini, karena risikonya pun sulit anda bayangkan.

Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul PNS vs KOMPETENSI,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel PNS vs KOMPETENSI ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link PNS vs KOMPETENSI sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu

NAGEKEO BERSATU, Updated at: 11:44 PM