From World for Nagekeo
Headlines News :
Home » , » Bumi Cikarang, Magnet Cinta & Kehidupan Warga Nagekeo

Bumi Cikarang, Magnet Cinta & Kehidupan Warga Nagekeo

Written By Unknown on Wednesday, April 23, 2014 | 7:43 PM

Penulis: Barce Alfred Jawa
fotografer: Fridus Mei Rm

JAKARTA (Nagekeo Pos) - Cikarang merupakan kota industri serta kawasan industri terbesar dan kota terlengkap di Timur Jakarta dan juga adalah kawasan industri terbesar se Asia Tenggara.

Cikarang juga menjadi salah pusat industri nasional dan ibukota pemerintahan kabupaten Bekasi propinsi Jawa Barat.

Bumi Cikarang adalah salah satu kota industri yang sedang berkembang pesat di Timur Jakarta, dengan ratusan bahkan ribuan perusahaan baik berasal mancanegara maupun perusahaan dalam negeri.

Perusaahaan tersebut memenuhi beberapa kawasan industri yang tersebar di wilayah Cikarang dan Cibitung.

Adapun beberapa kawasan industri yang sudah eksis di Cikarang dan Cibitung antara lain: kawasan MM 2100, kawasan Jababeka 1 & 2, kawasan East Jakarta Industrial Park ( EJIP), kawasan industri Delta Silicon 1,2,3, & 4, kawasan Bekasi International Industrial Estate (BIIE] yang dikenal dengan sebutan kawasan Hyundai, kawasan Mulia Industrindo [Mulia Keramik Indah Raya (MKIR), Muliaglass Float (produksi kaca lembaran), Muliaglass Container (produksi botol kemasan dan glassblock), Mulia Safety Glass (produksi kaca mobil)].

Cikarang merupakan ikon kota industri di tanah air. Kehadiran Industrial Park seperti Jababeka, EJIP, Lippo Cikarang, Delta Mas di diwilayah Cikarang ini mirip dengan kawasan industri Jurong di Singapura dan Syah Alam di Malaysia.

Wilayah kota Cikarang sendiri terbagi menjadi lima bagian yaitu Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Utara dan Cikarang Selatan.

Seiring pertumbuhan kawasan industri di kabupaten Bekasi dibutuhkan pula banyak tenaga kerja.

Di tengah pertumbuhan ekonomi dan globalisasi, perusahaan-perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja sebagai penunjang akan produktivitas dan peningkatan hasil produksi.

Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang siap pakai, produktif dan memiliki etos kerja yang tinggi. Kebutuhan akan tenaga ini tidak terpenuhi oleh angkatan kerja di pulau Jawa saja namun menyerap semua tenaga kerja dari seantero nusantara ini.

Hal ini menimbulkan persaingan yang cukup berat dalam meraih kesempatan untuk bekerja dalam kawasan-kawasan industri di atas.

Peluang ini menarik perhatian anak-anak NTT pada umumnya dan Flores pada khususnya untuk mengadu nasib di berbagai perusahaan-perusahaan di kawasan-kawasan industri tersebut.

Di bumi Cikarang ini banyak dijumpai anak-anak NTT yang tersebar di perusahaan-perusahaan raksasa seperti, baja, elektronik, garmen, kimia, consumer goods, keramik, kaca dan lain-lain.

Dari tahun ke tahun jumlah tenaga kerja semakin bertambah. Mereka bermukim di luar sekitar kawasan industri.

Dalam perjalanan waktu muncul perasaan sedaerah yang mendorong mereka untuk membentuk perkumpulan atau kelompok kedaerahan. Mula-mula perkumpulan atau kelompok kedaerahan ini, meliputi wilayah propinsi NTT, seperti perkumpulan masyarakat Flobamora.

Seiring perjalanan waktu perkumpulan-perkumpulan kedaerahan ini lebih mengerucut pada kelompok yang lebih eksklusif seperti kelompok di tingkat kabupaten atau kecamatan.

Seperti kelompok arisan Manggarai, kelompok arisan Sa Ate Bajawa, arisan Mbay, paguyaban Woe Modhe Nangaroro Cikarang, arisan Tubu Musu Ende, arisan Flores Timur.

Paguyuban Woe Modhe

Di bumi Cikarang, tumbuh banyak kelompok Nagekeo diaspora, satu diantaranya adalah paguyuban Woe Modhe Nangororo Cikarang.

Sebelum terbentuknya paguyuban Woe Modhe Cikarang, dan arisan Mbay ada beberapa perintis dari warga Nagekeo yang telah terlebih dahulu bekerja di wilayah Cikarang. Seperti alm. Matheus Tiba, Primus Nanga, alm. Marsianus Daga, alm. Stanis Paso, Rafael Dapa & Rikardus Nai.

Beberapa tahun kemudian para pemuda dari Nagekeo berdatangan untuk mencari pekerjaan di kawasan-kawasan industri Cikarang. Arus urbanisasi ini seiring dengan semakin berkembangnya industri di di wilayah Cikarang.

Dengan semakin bertambahnya jumlah pendatang dari Nagekeo, memotivasi mereka untuk selalu berkumpul bersama dalam komunitas seasal. Hal ini menjadi cikal bakal terbentuknya paguyuban Woe Modhe Cikarang.

Terbentuknya paguyuban dengan mengambil nama Woe Modhe terinspirasi dari asal kata dalam bahasa daerah Nagekeo yang artinya sahabat karib atau sahabat sejati (Woe = teman/sahabat. Modhe = indah/cantik).

Dari asal kata Woe Modhe ini maka terbentuklah paguyuban dengan nama Woe Modhe yang mengambil spirit “woe miu modhe-modhe jeka nipi kombe”.

Persaudaraan dan kebersamaan yang harus selalu terjalin hingga mengalir sampai ke sum-sum.
Paguyuban ini dibentuk pada tanggal 16 Juni 2000 dengan kegiatan awal berupa minu ae petu untuk persiapan pernikahan salah satu anggotanya.

Selanjutnya terbentuk arisan bulanan dan koperasi simpan pinjam sehingga tali silaturahmi semakin terjalin karena adanya pertemuan bulanan di rumah-rumah anggota yang mendapatkan arisan.

Kebersaaman ini membangkitkan rasa solidaritas sesama anggota. Jika ada yang mengalami musibah atau sakit bahkan kematian, anggota paguyuban ini bahu membahu dalam meringankan beban atau memberi hiburan bagi keluarga yang mengalami musibah.

Dalam moment lain seperti pernikahan dan sambut baru serta baptisan anak, anggota kelompok bersama-sama ikut dalam kepanitiaan sebagai wujud persaudaraan yang sejati.

Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan telah memasuki kehidupan berkeluarga dan mendapatkan keturunan, paguyuban ini membentuk tabungan pendidikan yang dikenal dengan sebutan “woe modhe junior”.

Maksud dan tujuannya adalah bersama-sama menabung untuk pendidikan anak. Uang tabungan ini dapat dipinjamkan di saat anak-anak memasuki sekolah atau jelang awal semester. Hal ini sangat membantu mengingat begitu mahalnya biaya pendidikan anak sekarang ini.

Bagi saudara-saudara yang baru datang dan yang ingin mencari pekerjaan di Cikarang ataupun di kota-kota besar di wilayah Jabodetabek hendaklah mencari tahu dan bergabung dengan perkumpulan seperti ini.

Disamping itu harus mempersiapkan diri baik-baik dalam hal ijazah, surat pindah penduduk dan lain-lain. Karena aspek-aspek itu menjadi prasyarat untuk mendapatkan perkerjaan di kota besar.

Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo

Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul Bumi Cikarang, Magnet Cinta & Kehidupan Warga Nagekeo ,, Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda . Anda boleh menyebar luaskannya atau Mengcopy Paste-nya jika Artikel Bumi Cikarang, Magnet Cinta & Kehidupan Warga Nagekeo ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman Anda, Namun jangan lupa untuk Meletakkan link Bumi Cikarang, Magnet Cinta & Kehidupan Warga Nagekeo sebagai sumbernya.

Join Us On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for Visiting ! ::

Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at: 7:43 PM
Share this post :

Post a Comment

Note :

1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM

Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi

Regards,
Nagekeo Pos

 
Admin: Hans Obor | Mozalucky | Nagekeo Bersatu
Copyright © 2013. NAGEKEO POS - All Rights Reserved
Thanks To Creating Website Modify and Used by Nagekeo Bersatu
Proudly powered by Blogger