Pilkada kab.Nagekeo direncanakan berlangsung pada tanggal 8 july 2013. Para bakal calon Bupati yang berniat maju dalam pemilihan Bupati tersebut berusaha merebut simpati masyarakat dengan berbagai jargon tentang perubahan dan kemjuan kab.Nagekeo. Di sisi lain,pilkada kab.Nagekeo merupakan even penting bagi masyarakat kab.Nagekeo dalam upaya menghasilkan pemimpin daerah yang menjadi harapan masyarakat.
Pertanyaannya adalah seperti apa dan bagaimana harapan masyarakat kab.Nagekeo terhadap sosok pemimpin yang mereka inginkan? Atau adakah sosok secara personal tertentu yang dianggap mampu memimpin kab.Nagekeo 5 tahun ke depan kemudian menjadi sosok ideal yang paling di inginkan oleh masyarakat?
Untuk menjawab pertanyaan pertama tentu tidak mudah mengukur harapan dan ekspektasi masyarakat secara obyektif,namun paling tidak kita dapat menakar kemauan dan keinginan masyarakat kab.Nagekeo berdasarkan kriteria-kriteria normatif yang secara umum berlaku juga bagi semua masyarakat di berbagai daerah lainnya.
Kemudian dalam konteks personal,kriteria pemimpin yang diinginkan seringkali menjadi kabur dan sangat subjektif karena dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu untuk mengunggulkan kandidatnya yang akan bertarung pada pemilihan Bupati nantinya. Akan tetapi,poin pentingnya adalah Bupati terpilih hendaknya merupakan seseorang yang mampu membawah kab.Nagekeo tumbuh dan berkembang sesuai dengan dinamika kemajuan Regional dan Nasional bahkan Internasional.
Tentunya diperlukan seorang kandidat memiliki visi dan misi yang jelas dan memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan kesejahteraan masyrakat serta memahami berbagai "PERSOALAN" yang harus menjadi prioritas untuk diselesaikan kemudian mengimplementasikan berbagai gagasan yang dimilikinya secara konsisten dan bertanggung jawab.
Pilkada 2013 adalah pemilihan Bupati dan wakil Bupati secara langsung oleh masyarakat kab.Nagekeo untuk kedua kalinya. Harapan masyarakat tentunya sangat besar bahwa proses demokrasi yang berjalan adalah sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri,yaitu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Akan tetapi hal ini seringkali tidak dapat di maknai dengan baik oleh para kandidat bahkan masyarakat itu sendiri yang menjadi pemilih. Logikanya adalah bahwa pemilih dalam menentukan pilihannya secara rasional memperhitungkan seluruh konsekwensi dari pilihannya bagi kab.Nagekeo 5 tahun ke depan berdasarkan informasi dan pengelaman yang dimiliki. Yang menjadi persoalan adalah keputusan yang diambil oleh pemilih tidak murni didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang rasional,tetapi dipengaruhioleh lingkungan eksternal pemilih yang melakukan intimidasi baik secara personal maupun kelompok terhadap pemilih.
Tindakan seperti ini telah mencederai makna demokrasi yang sebenarnya,padahal seharusnya seseorang yang merasa elit sebuah kelompok ataupun mengakui tokoh masyarakat berada pada posisi yang memberikan pemahaman yang benar bagi kelompoknya sehingga pilkada dapat berjalan secara adil,lancar dan memberikan hasil yang optimal.
Namun yang terjadi sangat disayangkan bahwa sebagian besar para elit atau tokoh masyarakat seringkali mengatasnamakan rakyat untuk kepentingan pribadi. Akibatnya, ketika seorang kandidat Bupati terpilih yang semulah didukung oleh kelompok tertentu namun pada masa pemerintahannya kelompok tersebut menjadi pihak yang berseberangan dengan Bupati karena kehendaknya tidak terpenuhi.(Muda-mudahan di Nagekeo tidak terjadi hal yang demikian). Walahualam. Wait And See..
Selamat Memilih,Semoga Tuhan Memberkati Nagekeo!!!
Written by : Unknown ~ Berita Online Nagekeo
Written by: Nagekeo Bersatu
NAGEKEO BERSATU, Updated at:
7:30 PM
Post a Comment
Note :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel
2. Berkomentarlah dengan bijak
3. Mohon untuk tidak melakukan SPAM
Semoga Jaringan kita terus terjalin dengan saling berbagi informasi
Regards,
Nagekeo Pos